The Unbiological Sister!

Mempunyai sahabat yang selalu saling mendukung adalah rejeki yang harus selalu dijaga. Terlebih  semasa di SMU, saya sempat mengalami bullying di sekolah, dan membuat saya benar-benar selektif dalam berteman di Kampus.


Berawal dari kegemaran untuk menonton film bajakan *ketauan* , saya mulai mengenal Rifka yang selalu nongkrong di lobby kampus bersama teman-teman laki-laki setelah mata kuliah selesai. 

Awalnya saya agak segan untuk kenalan, apalagi pemilik nama pena Buleipotan ini emang tipe anak gaul, populer di kampus, rambutnya dicat, punya IPK 3.8, dan pintar programming. Tipe-tipe mahasiswi teknik yang extraordinary gitu deh. Sedangkan saya mah apa atuh, cuma mahasiswi biasa, yang nggak ada kilau-kilauannya, jadi berasa beda banget, bagai langit dan bumi. Hahahaha



Tapi siapa duga, berkenalan dengan Bule, ternyata membuat hidup saya jauh lebih berkesan. Walau kami sangat berbeda di sisi agama, adat dan budaya, tapi hubungan persahabatan yang terjalin lebih dari 7 tahun ini hampir nggak pernah mengalami yang namanya slek, coy! :P

Nggak hanya seru buat temen nongkrong aja, tapi menjadi teman yang selalu ada dalam tahap kehidupan dan membawa pengaruh positif dalam hidup. Ketika saya sedang galau antara memutuskan untuk cuti kuliah dan bekerja, Bule lah yang memberi dukungan moril. Begitu pun ketika Bule memutuskan untuk resign dari pekerjaannya yang lama, dan menjadi fulltime blogger, kami saling mendukung pilihan karir masing-masing.


Meski kami berbeda dalam cara pandang dan pola pikir (banget malah XD), tapi kalau urusan hobi dan kesehatan, saya dan bule punya pilihan yang #sehatea. Kami sama-sama memilih Teh Hijau untuk membantu menjaga kesehatan tubuh, dan juga ketenangan jiwa terutama saat menghadapi ketatnya jadwal deadline sebagai blogger. Hahahaha *curhat*

Walau sudah lebih dari 7 tahun berlalu sejak kami kuliah, di momen-momen spesial seperti ramadhan, ulang tahun, atau natal, kami selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dan ngobrol sambil minum Teh Hijau dari Kepala Djenggot

Ternyata kebiasaan lidah Jawa saya dan lidah Bule yang dari Batak, sama-sama menyukai seduhan teh hijau yang pekat. Sampai-sampai disetiap momen berkunjung, kami selalu memilih Teh Hijau yang ada gambar kepala djenggotnya untuk diminum bersama, karena punya rasa khas yang nggak bisa diganti dengan teh lain.

Kami sama-sama setuju, bahwa minum teh hijau memang memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh, dan juga mampu ‘mewaraskan’ emosi jiwa. Kalau emosi jiwa kita waras/sehat, maka kita bisa mengasihi satu sama lainnya, dan menghargai perbedaan. Karena sehat berarti bukan hanya jasmani saja, tapi juga sehat hatinya. Lagian kalo emosian mulu kan, bikin gondok hati, malah nggak tenang hidupnya.


Banyaknya perbedaan diantara kami, tidak menjadikan suatu yang menjadi alasan untuk berselisih, melainkan menjadikan perbedaan yang ada sebagai rahmat Allah yang harus disyukuri. Karena dengan perbedaan, kita akan jadi banyak belajar, bekerja sama, dapat melihat dari berbagai sudut pandang, berbagi pengalaman, saling mendukung, dan menjadi teman tumbuh berkembang bersama untuk menjadi pribadi yang memiliki jiwa dan raga yang lebih sehat.

Kalau kamu gimana, punya sahabat yang #sehatea juga? Ceritain juga doong di blogpost kalian, trus, tag aku yaah... biar dibaca, hehehe XD atau sharing juga yuk di kolom komentar!






Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Anggun Fuji
A Wife | An Engineer | Love to talk about Home Decor, Lifestyle and Beauty Things (♥ω♥ )

0 komentar :

Posting Komentar