Mempunyai sahabat yang selalu saling mendukung adalah rejeki yang harus selalu dijaga. Terlebih semasa di SMU, saya sempat mengalami bullying di sekolah, dan membuat saya benar-benar selektif dalam berteman di Kampus.
Berawal dari kegemaran untuk menonton film bajakan *ketauan* , saya mulai mengenal Rifka yang selalu nongkrong di lobby kampus bersama teman-teman laki-laki setelah mata kuliah selesai.
Awalnya saya agak segan untuk kenalan, apalagi pemilik nama pena Buleipotan ini emang tipe anak gaul, populer di kampus, rambutnya dicat, punya IPK 3.8, dan pintar programming. Tipe-tipe mahasiswi teknik yang extraordinary gitu deh. Sedangkan saya mah apa atuh, cuma mahasiswi biasa, yang nggak ada kilau-kilauannya, jadi berasa beda banget, bagai langit dan bumi. Hahahaha