Memilih Perumahan

Haloo!!!

Udah masuk bulan desember lagi. Berarti hampir tepat 1 tahun saya dan mamas melalui kehidupan pernikahan. Yeeeaay~!! *tebar confetti*
Memilih Perumahan


Sebagaimana penganten baru (padahal udah setaon), pasti dong punya harapan-harapan impian yang ingin dicapai. Salah satu impian kami adalah kepengen banget memiliki rumah sendiri. Rumah milik kami gitu yah, maksudnyah. Karena menurut kami, tinggal terpisah dari orang tua adalah lebih baik. hehehe


Setengah tahun lalu, saya dan mamas memutuskan untuk membeli rumah dari developer perumahan. Yah, karena budget saya dan mamas memang terbatas, dan kami menginginkan lokasi rumah yang strategis dan memiliki fasilitas yang baik, maka kami memilih membeli rumah dari developer yang terpercaya.

Saat memilih perumahan, galaunya sama kayak memilih vendor pernikahan dulu. Banyak hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih perumahan untuk rumah pertama kami :

Lokasi

Kalau ada yang bilang "Lokasi menentukan prestasi." ungkapan itu tepat banget untuk perumahan. Makanya, survey lokasi perumahan sebelum membeli, penting banget dilakukan. Saat survey ke lokasi perumahan, pastikan perumahan berada di lokasi yang tidak banjir, memiliki sumber air yang baik, dan dekat dengan akses ke kota dan fasilitas umum.

Perumahan yang berdekatan dengan akses, seperti stasiun kereta atau jalan tol, biasanya memiliki harga jual kembali yang tinggi, dibandingkan dengan perumahan yang lokasinya cukup jauh. Jika memang berminat untuk memiliki rumah, yang juga bisa menjadi investasi, lokasi perumahan yang dekat dengan akses tol dan stasiun kereta, adalah pilihan yang tepat.

Fasilitas Perumahan

Sebelum memutuskan untuk memilih perumahan, kami menanyakan lebih detail mengenai fasilitas yang ditawarkan, sarana olah raga, akses jalan, sekolah, sampai keamanan.

Contoh Fasilitas Playground Perumahan

Beberapa perumahan, ada yang hanya support akses jalan, sampai boulevard (jalan utama dalam komplek) saja. Selebihnya diserahkan kepada pemerintah daerah setempat. Tanpa maksud menghasut yaa.... tapi pengalaman saya sih, kalo ngandelin pemda biasanya pelaksanaannya cukup lama. :)))

Selain itu tanyakan sistem keamanan yang ditawarkan, apakah lahan perumahan tersebut terbuka menjadi lalu-lalang umum atau menggunakan one gate system cluster. Dan pastikan pula, lingkungan di sekitar perumahan aman, dengan ngobrol dengan warga sekitar.

Bangunan

Ketika kami survey, kami juga melihat-lihat ke beberapa lokasi perumahan di sekitar proyek perumahan kami. Tujuannya tentu saja untuk perbandingan, karena harga nggak pernah bohong, bukibuk. Percayalah. Apa yang kelihatan di foto dengan kenyataan berbeda.

Progress Pembangunan Rumah Real Estate
Kualitas perumahan komersil tentu berbeda dengan kualitas perumahan subsidi. Kualitas bangunan perumahan komersil biasanya menggunakan bahan bangunan yang premium, dan terbaik. Sedangkan rumah subsidi biasanya cenderung 'apa adanya', dan sesuai standar pemerintah.

Bukan hanya kualitas kekuatan bangunan yang perlu diperhatikan. Perhatikan juga kualitas bahan pendukung. Seperti pipa paralon, septic tank, dan kabel instalasi listrik (IKR). Begitu juga dengan kerja tukangnya, desain fasad untuk rumah subsidi, biasanya kurang dari segi estetikanya.

Biaya-biaya

Buat yang baru pertama kali beli property kayak saya dan mamas gini, saat berdiskusi dengan marketing perumahan, tanyakan lebih jelas mengenai kewajiban-kewajiban pembeli, dan segala biaya diperlukan. Cara pembayaran, serta bank yang bekerja sama.

Minta kepada marketing untuk melakukan simulasi biaya,dan angsuran (jika ada), untuk mengetahui biaya yang harus dibayarkan. Cari tahu juga produk KPR dari bank yang kita pilih, dan pilihlah harga rumah yang sesuai dengan kemampuan.

Apalagi yang membeli rumah subsidi, biasanya S&K nya lebih banyak, dan ada biaya penambahan mutu. Jangan sampai kita nggak tau, ada biaya-biaya lain (yang nggak tertulis di brosur) dan berpotensi merugikan.


Kredibilitas Developer

Ini penting banget. Jangan sampai kita menjadi korban developer yang nggak beres. Cek history proyek developer. Cari tahu pula, sejak kapan developer berkecimpung di dunia property. Apakah pernah terjadi keterlambatan/masalah dalam proyek sebelumnya. Bagaimana kesigapan menghadapi keluhan konsumen, dan pastikan juga kapan waktu serah terima ke konsumen.

Saat membeli rumah baru, pastikan developer punya rumah contoh atau kunjungi proyeknya yang sedang berjalan. Sekarang ini banyak banget perumahan yang belum dibangun, padahal menyatakan statusnya udah sold out. ( Sumpah sampe sekarang saya bingung, yang kayak gini koq, statusnya sold out. :| ) Dengan mensurvey project tersebut, kita akan mengetahui gambaran kualitas bangunan yang kita dapatkan.

Nah, itu dia beberapa hal yang menjadi pertimbangan saya dan mamas dalam memilih perumahan.

Sampai minggu kemarin pun saya dan mamas masih galau, gini gitu (padahal udah bayar DP rumah!). Tapi setelah menimbang-nimbang, koq yah, kayaknya memang rumah itu yang dijodohkan untuk kita. :)) *aamiin* *elus-elus tembok rumah*

Oke deh, sekian dulu curhatannya. Selamat memilih rumah pertama! :)

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Anggun Fuji
A Wife | An Engineer | Love to talk about Home Decor, Lifestyle and Beauty Things (♥ω♥ )

1 komentar :

  1. Bener banget. Apalagi di Batam sering banget perumahan di gambar jauh berbeda di lapangan . bahkan sering di temui di lapangan masih lahan kosong

    BalasHapus