Budaya ber-transportasi umum saat ini semakin menjangkiti para penglaju. Terutama setelah PT. KAI melalui PT. KCJ memberlakukan tarif murah, dan hanya memberikan 1 layanan, yakni Commuter Line. Gue adalah salah satu pengguna jasa kereta dalam kota ini. Cepat, Murah, Bebas Macet, Aman, jauh dari pengamen yang makin meresahkan pengguna jalan raya. PT. KCJ mengclaim kenaikan penumpang sebanyak 30% sejak diberlakukannya tarif baru. Tentunya sangat baik, karena dapat menekan kemacetan dan penggunaan kendaraan pribadi di tengah kota.
Beberapa hari yang lalu, heboh seorang ABG menulis status di jejaring sosial yang berisikan kekesalannya karena dipaksa memberikan kursinya untuk Ibu Hamil di Commuter Line. Kereta yang dioperasikan PT KCJ terdiri dari 8 dan 10 Kereta, Kereta pertama dan terakhir, di khususkan untuk penumpang Wanita. Kenapa begitu?? Semakin banyaknya tindak asusila yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab terhadap penumpang wanita di kendaraan umum, memaksa transportasi umum yang dioperasikan pemerintah menyediakan ruang khusus wanita. Walau tidak mungkir, masih banyak wanita yang berada di kereta umum.
Di Kereta Khusus Wanita (KKW) tersedia kursi prioritas. Kursi Prioritas ini, diperuntukan untuk penumpang dengan kebutuhan khusus, Ibu Hamil, Manula, serta Ibu membawa BALITA (gue tebelin kata balita, soalnya kadang ibu-ibu egois kurang memperhatikan peruntukan kursi prioritas) dan posisinya berada di pojok kereta, biasanya dengan warna jok yang berbeda. Pada jam-jam sibuk, biasanya kursi ini telah dipenuhi oleh ibu-ibu hamil. Dan tentunya, kursi yang berada di tengah atau yang tidak diberi tanda adalah hak semua pengguna kereta.
Gue emang belum pernah hamil. Belum ngerti payahnya orang hamil itu seperti apa. Namun, para calon ibu pasti sudah mengerti, bahwa kehamilan adalah pilihan mereka dan suaminya, dan calon ibu pasti sadar untuk bertanggung jawab atas pilihannya tersebut, kan?? Membaca sebuah tulisan Rumah Kayu, gue jadi ingin menambahkan komentar dan pengalaman gue sebagai pengguna Commuter Line, tentang kesantunan dan masalah kursi prioritas ini.