For Unemployed Newcomer (Fresh Graduate)

For Unemployed Newcomer alias yang baru lulus.

Yeay... lulus!!! Seneng banget rasanya kalo kita bisa menyelesaikan masa-masa pendidikan, entah itu jenjang sekolah apalagi perguruan tinggi. Setelah pernyataan itu selesai, pikiran pasti langsung disibukin dengan nyiapin kebaya atau baju buat wisuda, nyiapin make up, nyiapin rencana liburan perayaan, nyari pendamping wisuda. (eh! :P) Sampe lupa kalo kehidupan kita di sekolah sudah berakhir, dan ini waktunya buat kita bermasyarakat. MENGABDIKAN ILMU DI MASYARAKAT (pake capslock sekalian biar dramatis)

WHAT THE KAMSUD TUH??
Mengabdikan ilmu di Masyarakat. Maksudnya mengaplikasikan ilmu yang telah kita dapat di bangku pendidikan dalam kehidupan nyata (bukan asli). KERJA! Terserah mau kerja apa, mau memilih jadi wirausahawan atau karyawan itu terserah kamu, yang penting jangan tindak kriminal lah. 

Posting kali ini gue mau sedikit berbagi pengalaman, terutama di perguruan tinggi. Mudah-mudahan bisa jadi perhatian dan koreksi buat diri kita. Terutama yang berniat mencoba peruntungan menjadi karyawan. Ada beberapa hal dan mitos-mitos yang menjadi perhatian saat kita akan melamar kerja:


  •  Kalau baru lulus, jangan milih-milih kerjaan!
Pendapat ini ada benernya tapi ada salahnya juga, pren... 
Bener kenapa? Ya benerlah, yang fresh graduate, pengalaman kerja bisa dibilang kurang bahkan nihil. Kalo milih-milih, apa lagi baru lulus sarjana, langsung ngarep jadi manager mah, MIMPI BANGET NAMANYA! kecuali orang tua kamu, yang jadi komisaris. Tapi walau kita fresh graduate, bukan berarti kita harus apply semua lowongan kerja yang ada. Tetep aja memilih. Memilih yang bagaimana? Yang sesuai dengan kompetensi kita dan minat pekerjaan. Dimana kita mau memulai karir, minat, dan kemampuan. Masalah gaji nomer sekian fren... Yang penting pengalaman!
  • Mitos Sengsaranya Outsourcing
Outsourcing, alias Alih Daya. Sejak era ibu Megawati, mengesahkan undang-undang ketenaga kerjaan,banyak perusahaan yang menggunakan jasa Outsourcing untuk karyawannya. Meskipun menurut UU 13 Tahun 2003 (Pasal 66, ayat 1). Yang BOLEH menggunakan jasa outsourcing adalah bidang pekerjaan seperti berikut :

  • Usaha pelayanan Kebersihan,
  • Usaha penyedia tenaga pengaman,
  • Usaha penyedia Angkutan pekerja/buruh,
  • Usaha penyedia makanan bagi pekerja/buruh,
  • Usaha jasa penunjang Pertambangan dan perminyakan.
Namun, tetap saja di bank, pabrik, maupun perusahaan-perusahaan dan bahkan di perusahaan telekomunikasi (kebetulan ane kerja disini sekarang). Menggunakan jasa outsourcing bahkan untuk divisi-divisi yang vital.

Jika memang kita harus bergabung dengan outsourcing, perhatikan dulu perusahaan penyalur alih daya tersebut. Apakah dia bonafide? Bagaimana citra nya di dunia kerja? Bagaimanakah kesejahteraan karyawannya? Jangan sampai kita bergabung dengan penyalur yang tidak bertanggung jawab.

Menjadi karyawan outsourcing tidak selamanya buruk koq, selain bisa menambah jaringan pertemanan (kalo bekerja di perusahaan yang berbeda-beda), apa lagi kita mampu berprestasi, masak sih, nggak mau rekrut kamu jadi karyawan tetap? (ˆ⌣ˆ‎​​​​) 
Jadi nggak perlu takut dengan Outsourcing lah.
  • Melamar Kerja via Email 
Pesatnya perkembangan teknologi, serta kampanye gombal warming, Global warming dan 'Paperless' era, mendesak dunia perekrutan tenaga kerja (jieeh). Tapi banyak banget kalangan baru lulus ini kurang memperhatikan cara-cara melamar via email. Dan tentu saja ini menghambat kita untuk di terima kerja. Selain lampiran CV dan dokumen pelengkap lain, satuhal yang paling vital dalam melamar kerja via email adalah tatabahasa ber-email. Sumpah ini bikin gue geleng-geleng kepala kalo liat lamaran anak baru sekarang (-__-). Surat lamaran itu ditulis di body email ,dan peliiisss banget, tulis dengan bahasa formal sekalipun  melamar via temen sendiri alias jalur dalem. Ntar kapan-kapan deh gue bahas tentang cara ber-korespondensi ala corporate.
  •  Etika , 'Network' dan 'Blacklist'
Ini nih yang sering kelewatan dan disepelekan sama mahasiswa, terutama yang sedikit (atau lebih) merasa 'High Class', padahal ini termasuk paling penting kalo udah lulus kuliah. Network disini maksudnya bukan jaringan komputer atau semacamnya. Maksudnya adalah jaringan pertemanan.

Biasanya ada yg macem begini nih. Kalau punya temen yang udah kerja itu jangan di jauhin. Dunia mereka memang sudah berbeda (hush!) alias udah sibuk beneran, bukan sengaja disibuk-sibukin macem mahasiswa kupu-kupu. Apalagi buat yang di kelas karyawan gitu, biasanya suka ada yang hilang-timbul, karena saking sibuk kerja. Justru temen yang kayak gini kudu deketin! Apalagi yang baru lulus, siapa tau bisa nitip CV, asik kan?

Selain itu, jaga baik-baik etika kamu saat di dunia kerja. Selain tutur kata dan sopan santun, ada hal yang biasanya dilupain sm fresh graduat-er. Kalau berniat menolak tawaran jabatan kerja, Hubungi pihak HRD atau yang bertanggung jawab dengan rekrutmen kita. Jangan asal ngucluk aja ngilang kayak jin. 

Guys, dunia kerja itu nggak kayak sekolah yang begitu masuk, yaudah kita disitu selamanya. Banyak orang yang harus lompat-lompat berpindah-pindah perusahaan tempat bekerja agar bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Ini lah hebatnya sekaligus 'seram'nya jaringan pertemanan dunia kerja.  

Kalau kita tidak bisa menjaga etika, bisa-bisa nama kamu di'blacklist' dalam daftar rekrutment industri. Ini berbahaya! Jadi jangan sekali-sekali berfikir, "Lebih baik dipecat dari kantor dari pada DO dari kampus.". Jangan korbankan nama baik kamu di dunia kerja, ini dunia nyata lho pren... Bukan dunia bangku pendidikan.  Ingat! di dunia kerja apa lagi dunia industri teknologi, jaringannya sempit! Jangan sampe kamu nggak dapet kerja cuma gara-gara etika yang buruk. 

Oke deh segitu aja dulu kali yaaah.... lain kali gue lanjut lagi. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Thank you for reading! (ˆ⌣ˆ‎​​​​)  

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Anggun Fuji
A Wife | An Engineer | Love to talk about Home Decor, Lifestyle and Beauty Things (♥ω♥ )

0 komentar :

Posting Komentar