Drama Seleksi CPNS #Part2

Disclaimer :

Sebelum membaca postingan ini, pahamilah rezeki manusia, ada yang mengatur. Tulisan ini bukan bermaksud menggurui "bagaimana agar sukses", ataupun riya, melainkan hanya sebuah dokumentasi.
----
Beberapa minggu setelah pelaksanaan test Seleksi Kompetensi Dasar...

Nggak ada yang istimewa setelah pelaksanaan seleksi kompetensi dasar. Saya masih berharap tipis pada pengumuman hasil seleksi kompetensi dasar. 


Yaah, walaupun dinyatakan lulus dalam seleksi SKD, tapi untuk bisa mengikuti tahapan seleksi selanjutnya, seluruh nilai dari peserta yang lulus, akan diurutkan, dari yang tertinggi hingga ter-rendah. Udah gitu, hanya akan diambil sebanyak 3x jumlah formasi.

Jadi kalau misalnya jumlah formasi yang dilamar, hanya butuh 3 orang, otomatis nilai kita harus termasuk dalam 9 besar peserta dengan nilai tertinggi.


Ngebayangin bersaing dengan peserta se-antereo negeri aja, udah serem. Apalagi kalau dibandingin sama orang-orang dari perguruan tinggi ternama. Makin cuma bisa kicep.

Pengumuman hasil seleksi SKD. 

Informasi bakal ada pengumuman hasil seleksi SKD udah rame muncul diakun socmed instansi yang saya lamar. Tapi sejak jumat pagi itu, informasi hasil seleksi, belum muncul juga di website. Rasa harap-harap cemas, memenuhi pikiran. Kalau nggak lolos, yaa bukan rejeki. Kalau tahap ini lolos, berarti harus siap-siap mengikuti tahap seleksi selanjutnya. 

Sampai menjelang sholat ashar, pengumuman belom juga tayang. Jam kerja efektif cuma tinggal 2 jam lagi untuk pengajuan cuti ke atasan. (Kalo lolos dalam 9 besar). Saya makin gregetan. Apa masih keburu untuk minta cuti atau nggak.

Memasuki akhir jam kerja, barulah pengumuman hasil seleksi SKD tayang. Langsung saja, download dokumen hasil pengumuman. Dan ternyata nama saya termasuk dalam 9 besar peserta yang lolos untuk ikut tahap selanjutnya.

Alhamdulillah.

Eits, Tunggu. Kapan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang? Apa aja yang harus disiapkan?

Scrol.... scroll... scroll..... scroll.........

"Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang, bla bla bla blakekok..... akan dilaksanakan pada Senin...."

"ASDFGHJKL!!@#$%&!!.."

Tanggal segitu kan............... BESOK SENIN!

BELOM NGAJUIN CUTI!!!!


Langsung aja saya cuss, tanpa ba bi bu be bo, nyamperin atasan yang baru mau berangkat sholat magrib. Tapi nggak tau kenapa, hari itu atasan yang biasanya pulang on time, jadi molor. Emang kalo rejeki, nggak kemana.

"Kang (blio urang sukabumi ceunah), Besok saya cuti yah, senin dan selasa, ada keperluan keluarga."

"Elo keperluan keluarga, atau interview?"
boski nanya sambil ngekek. Emang luar biasa boski suka ngeledekin anak buahnya.

"Ng...... Acara keluarga, Kang. Beneran."

Pokoknya tanpa banyak tanya-tanya, boski langsung acc surat cuti. Alhamdulillah. Pulanglah saya dengan senang hati, surat cuti udah ditandatangani.

Eh tapi waktu itu beneran ada keperluan keluarga lho. Sabtu pagi nya kita bertandang *saik* ke Sukabumi, untuk nemenin bapak mertua berobat. Tapi, drama persiapan SKB, belum selesai di situ. Pengumunan tambahan pelaksanaan seleksi kompetensi bidang, tiba-tiba muncul tengah malem. 

"Untuk peserta seleksi kompetensi bidang, diminta untuk membawa dokumen akreditasi program studi."

JEGERRR!!


Tengah Malem, Sist. JUMAT, TENGAH MALAM.

Gmana caranya besok harus punya surat akreditasi, dan besok itu hari Sabtu. Mau berangkat ke Sukabumi, tapi juga harus ngambil surat akreditasi ke kampus. Semaleman panik, gak bisa tidur, rasanya pengen pinjem pintu doraemon.


Antara hopeless, ini besok mau dateng interview atau nggak, mau nyerah koq rasanya cemen amat. Tiba-tiba inget, kalau layanan ijazah kampus, buka di hari Sabtu. Jadilah sabtu pagi-pagi itu saya langsung cuss ke kampus untuk minta surat akreditasi program studi. Perihal berangkat ke Sukabumi? Saya minta mamas untuk menyusul, menjemput di Bogor. 

Sesampainya di kampus, saya langsung menuju ke loket pelayanan ijazah. Sambil menunggu loket layanan ijazah, saya iseng lah membaca pengumuman-pengumuman yang ada di loket.

"Untuk surat akreditasi program studi dan instansi, silahkan mendownload di website kampus."


SERIUS NIH???

"Bu, saya mau minta surat akreditasi prodi. Apakah bisa?" Tanya saya pada petugas loket

"Lho mbak, surat akreditasi prodi tinggal download aja. Itu, bisa dipake." Jawab Ibu Petugas Loket

"Jadi, saya tinggal download aja yaa, gak perlu legalisir?" Nanya lagi dong, buat kofirmasi.

"Iya mbak, nggak perlu legalisir, lha itu kan dari BAN-PT. Kalo legalisir yaa harus ke BAN-PT, karena BAN-PT yang ngeluarin, bukan kita."

ALHAMDULILLAH. Rasanya lemes banget, begitu denger informasi dari kampus. 

SUNGGUH, DRAMAH SEKALI SODARAH SODARAAAAH.....

---

Lanjut kita cerita ke pelaksanaan SKB alias Seleksi Kompetensi Bidang.

FYI, untuk SKB prosedur test dan penilaian, tergantung dari instansi juga kebutuhan formasi. Misalnya, untuk formasi guru/dosen ada 3 tahap, yaitu wawancara, test CAT dan test mengajar. Nah kebetulan kalo formasi yang saya lamar, hanya dibagi menjadi 2 tahap. Yaitu interview dan seleksi kompetensi bidang dengan CAT. *mamam CAT lagi* Seleksi Interview dilaksanakan hari senin, sedangkan seleksi CAT nya, hari Selasa. Bisa kebayang, kapan persiapan belajarnya? HUAHAHAHA.

Nah, Sesi interview kemarin, dilaksanakan di kantor tempat kita melamar formasi. Yang mana sesi interview ini, langsung wawancara dengan 'user' alias yang akan menjadi atasan kita kalo udah diterima. Hiya hiya hiyaa *ala tretan muslim* (sesuai tebakan boski dong XD )

Pagi-pagi itu saya dateng ngepas banget ke kantor instansi. Kebetulan udah sering juga ngelewatin kantor biru itu kalo berangkat ke kantor lama. Jadi, nggak butuh waktu lama untuk nyari lokasinya.

Pas naik lift,..... JENG JENG!!!
Ada sekitar 150 orang peserta interview sudah menunggu di lobby Lt.17. Buanyak buanget! Berasa kayak dateng Walk In Ineterview. Gile, baru kali ini nih dateng interview, dengan orang sebanyak ini di satu ruangan. :))))

Setelah itu peserta dibagi jadi 5 rumpun bidang studi. Dan saya dapet giliran ke............ 23. Paling bontot dari rumpun studi ilmu komputer. Yah maklum, nilai SKD saya cuma masuk peringkat 8 dari 9 peserta yang lolos ke tahap SKB.

This is challenging!



Baru kali ini, dateng interview, dengan orang banyak, dan harus interview sore. Langsung lah kebayang, rasanya. Pasti yang interview udah capek, bosen, pengen cepet pulang. Sedangkan kita, para pelamar juga udah nggak se-prima pas dateng awal, kelamaan nunggu. Pokoknya pagi itu, mikirin gimana caranya untuk tampil tetap fit sampai sore.

Tapi nih gengs, ternyata gak selamanya saat-saat menunggu jadi, hal yang paling membosankan. Inilah saatnya kita mencari informasi dengan berkenalan sesama peserta yang ikut seleksi.

"Masnya dulu kuliah dimana?" Tanya saya kepada salah satu peserta
"Di Depok, Mbak. Mbak nya dimana?" Jawabnya
"Saya juga di Depok, hehehe. Depoknya mana mas?"
"Hmm.... itu, jaket kuning. Hehehe"
"Howala.... kita tetangga berarti. Saya yang warna abu-abu." *meringis*

HIYA HIYA HIYA HIYA HIYA!!!

*Yang ngerti percakapan ini, tolong hanya tertawa dalam hati.*

Pas lagi masa nunggu-nunggu ini, saya sama si mas-mas yang diajak kenalan itu banyak nguping pembicaraan orang tentang interview dan kisi-kisi soal SKB. Wkwkwkwkw. Emang deh, manusia bakalan kompak kalo lagi kesulitan. Dan ternyata ending nya, saya dan mas-mas itu kerja 1 bagian doong, dan orangnya masih sama koplaknya. :)))

Pokoknya di sini, jangan pelit-pelit info, bray. Belum tentu kisi-kisi yang kamu pelajari, bakalan keluar semua di ujian. :P

Menjelang ashar, akhirnya tiba saatnya saya memasuki ruangan interview. Nggak terlalu banyak sih yang ditanya-tanya. Karena saya juga udah berpengalaman kerja, jadi kebanyakan ngobrol tentang pengalaman kerja dan sikap kita terhadap pengambilan keputusan.

Udah, gitu aja? Iya. Dan setelah menyampaikan berkas-berkas yang diperlukan ke panitia, , pulangnya, hujan.

Bagus sekali, Ferguso!

-----
Selasa Pagi, saat pelaksanaan seleksi SKB dengan CAT.

Mata merah, pikiran kosong. Belajar apa untuk persiapan SKB?

Dari hasil nguping sana-sini, dan ngobrol-ngobrol dengan peserta lain, akhirnya saya malah cuma bisa mempelajari 1 hal, dari keseluruhan kisi-kisi. Yah, pokoknya untuk SKB, materi yang akan ditest-kan akan berisi seputar bidang pekerjaan yang dilamar. Kalo formasi yang dilamar, adalah dosen atau guru, maka pahamilah, dan baca aja perundang-undangan, kode etik profesi tentang pendidikan dan guru.

Segala macem kisi-kisi itu harus ditelan dalam 1 malam. Nyatanya? Buyar! wkwkwkwk

Sampe tiba di BKN, niat untuk belajar, batal, karena begitu tiba di BKN, seluruh tas dan isinya wajib dikumpulkan ke Panitia. Mantap. Saya hanya bisa berdoa, supaya bisa menjawab soal sampai selesai.

Tiba saatnya peserta dipanggil untuk mengerjakan soal. Deg-degan, posisi menentukan prestasi. Eh, Saya kebagian kursi paling depan! :|

Waks, bisa jawab gak yaa? Duduk paling depan, gak ada yang bisa ditengokin. Lah lagian, gimana  mau nengok, soal 100 bijik, harus dijawab kurang dari 1 menit? Lebih horor dari Kuis Siapa Berani.
"Bismillah.... Ya Allah, mudahkan hamba menjawab soal!"
90 menit terlampaui. Kalo disuruh cerita, seremnya soal-soal SKB atau SKD? Soal-soal SKB sebenernya gampang kalo belajar, kalo nggak belajar kayak saya mah, horor, harakiri.

Selesai ngerjain soal, saya cuma bisa diam, gemetar, nangis dalem hati. Gak ada kata-kata "Lulus" dalam layar. Cuma ada angka yang menunjukan nilai. Makin, keder lah jiwa raga.

Nggak mau sia-sia menunggu, saya nggak mau mengulangi kebodohan saat SKD, yang nggak mantengin nilai hasil test. Kali ini saya mantengin nilai hasil test.

Alhamdulillah, nilai saya termasuk 3 besar tertinggi dalam CAT SKB, tapi ini belum keseluruhan nilai SKB. Saya harus tetap menunggu keputusan penilaian akhir.

----

Pertengahan Desember.

Tepat 1 hari menjelang hari jadi pernikahan saya dengan mamas. Menjelang magrib, informasi mengenai hasil akhir seleksi sudah muncul di website instansi.

Deg-degan, serem sebenernya. wkwkwkw. Waktu itu saya berada diantara 2 pilihan, apakah saya akan melanjutkan ke PNS, atau melanjutkan pekerjaan yang sebelumnya (karena sebelum pengumuman CPNS, baru aja menandatangani surat promosi jabatan.)

Namun, setelah saya membuka halaman pengumuman tersebut. Alhamdulillah, saya termasuk peserta yang lulus seleksi. Informasi kelulusan ini pun langsung saya sampaikan kepada mamas, orang tua juga mertua.

Subhanallah, walhamdulillah.

Informasi final tentang penerimaan CPNS telah disampaikan. Saya pun memutuskan untuk.... jadi PNS (kalo ngelanjutin di kantor lama, nggak bakalan nulis begini, bray!) XD

Namun untuk menjadi abdi negara yang 100%, perjalanan masih panjang. Masih ada beberapa proses lagi yang gak kalah heboh, menanti untuk dilaksanakan.

Update drama tentang proses pemberkasan yang lebih heboh, akan dilanjutkan di part selanjutnya. Terima kasih sudah mampir! See you next post!

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Anggun Fuji
A Wife | An Engineer | Love to talk about Home Decor, Lifestyle and Beauty Things (♥ω♥ )

2 komentar :