Drama Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS
Alohaa!!!
*tiup debu-debu blog*
Apa kabar semuanyaa?
Udah cukup lama banget rasanya, saya nggak nulis di sini. Sebenernya ada beberapa hal yang menjadi alasan sendiri, kenapa beberapa waktu ke belakang kemarin itu, saya lama nggak nulis. Dan mungkin nggak bisa saya jelasin sh, alasannya. Huahahaha *berasa banyak fans nya*
Tapi Insya Allah, mulai sekarang, saya bakalan mulai rajin lagi nulis. Sayang bayar domainnya sist . wkwkwk.
Langsung aja yah.
Kalo temen-temen udah baca runutan postingan saya dari tahun lalu. Tahun kemarin itu, emang jadi seperti salah satu titik balik dalam hidup. *ciyee* *wkwkwkw* Iya dong. Gak salah saya mau bilang titik balik dalam hidup.
Karena nggak pernah terpikir pada awalnya, saya akan bekerja di salah satu instansi pemerintah. Jadi itung-itu postingan yang bakal terbagi dari beberapa part ini, saya bercerita sedikit pengalaman saat mengikuti seleksi untuk teman-teman yang ingin menjadi abdi negara.
Jadi awalnya itu, terjadi sebuah pergolakan di kantor saya yang lama. Dan pergolakan itu mulai bikin saya nggak betah ngantor. Mau resign, tapi yaa saya kan perempuan, sudah menikah, usia udah middle 20, dengan track record jabatan pekerjaan, rasa-rasanya agak sulit untuk perempuan berkarir di dunia teknik.
Dalam kegalauan itu, saya pulang ke rumah orang tua, dimana saat itu, adik saya sedang bersiap untuk berangkat ke Bandung, mengikuti seleksi CPNS periode 1.
"Kak, ikutlah seleksi CPNS, yakinlah, Allah pasti menolong." Pesan ibu saya, saat berangkat untuk mengambil ijazah kuliah yang sudah sekian lama tersimpan di kampus.
*tiup debu-debu blog*
Apa kabar semuanyaa?
Udah cukup lama banget rasanya, saya nggak nulis di sini. Sebenernya ada beberapa hal yang menjadi alasan sendiri, kenapa beberapa waktu ke belakang kemarin itu, saya lama nggak nulis. Dan mungkin nggak bisa saya jelasin sh, alasannya. Huahahaha *berasa banyak fans nya*
Tapi Insya Allah, mulai sekarang, saya bakalan mulai rajin lagi nulis. Sayang bayar domainnya sist . wkwkwk.
Langsung aja yah.
Kalo temen-temen udah baca runutan postingan saya dari tahun lalu. Tahun kemarin itu, emang jadi seperti salah satu titik balik dalam hidup. *ciyee* *wkwkwkw* Iya dong. Gak salah saya mau bilang titik balik dalam hidup.
Karena nggak pernah terpikir pada awalnya, saya akan bekerja di salah satu instansi pemerintah. Jadi itung-itu postingan yang bakal terbagi dari beberapa part ini, saya bercerita sedikit pengalaman saat mengikuti seleksi untuk teman-teman yang ingin menjadi abdi negara.
Jadi awalnya itu, terjadi sebuah pergolakan di kantor saya yang lama. Dan pergolakan itu mulai bikin saya nggak betah ngantor. Mau resign, tapi yaa saya kan perempuan, sudah menikah, usia udah middle 20, dengan track record jabatan pekerjaan, rasa-rasanya agak sulit untuk perempuan berkarir di dunia teknik.
Dalam kegalauan itu, saya pulang ke rumah orang tua, dimana saat itu, adik saya sedang bersiap untuk berangkat ke Bandung, mengikuti seleksi CPNS periode 1.
"Kak, ikutlah seleksi CPNS, yakinlah, Allah pasti menolong." Pesan ibu saya, saat berangkat untuk mengambil ijazah kuliah yang sudah sekian lama tersimpan di kampus.
Jujur nih, saya tuh termasuk orang yang paling males buanget berurusan dengan birokrasi , apalagi sejak memasuki semester 5, saya memilih kuliah sekaligus bekerja secara full time di sebuah perusahaan swasta.
Eh, Pas dipertengahan tahun, *selain karena ada pergolakan di kantor itu* rasanya koq yaa pikiran ini kayak tergerak untuk segera memilih pekerjaan baru, dengan pertimbangan lokasi tempat tinggal, keluarga, dan pertimbangan-pertimbangan lain, semakin menguatkan diri untuk segera mencari tempat aktualisasi yang baru.
Memasuki bulan September, gema penerimaan CPNS gelombang kedua pun ramai disampaikan dimana-mana. Termasuk juga di kantor. Bahkan banyak temen-temen se-divisi yang terang-terangan mengakui mengikuti tes seleksi CPNS.
Tapi waktu itu, saya masih gak ada kepikiran instansi mana yang mau dipilih, mengingat pendidikan saya juga nggak tinggi-tinggi amat, dan informasi formasi yang saya dapat juga gak banyak. Pesimis dengan kesempatan CPNS, saya malah dateng ke jobfair di ICE BSD dengan niat, cari kerja yang lebih dekat ke rumah. Wkwkwkwwk *ditoyor netijen*
Tapi waktu itu, saya masih gak ada kepikiran instansi mana yang mau dipilih, mengingat pendidikan saya juga nggak tinggi-tinggi amat, dan informasi formasi yang saya dapat juga gak banyak. Pesimis dengan kesempatan CPNS, saya malah dateng ke jobfair di ICE BSD dengan niat, cari kerja yang lebih dekat ke rumah. Wkwkwkwwk *ditoyor netijen*
Bahkan sampe dipenghujung akhir masa pendaftaran CPNS gelombang 2, ndelalah koq ya saya gak dapet panggilan kerja juga. Entah karena kuwalat mbohongin orang tua, atau emang jalannya harus begitu, saya jadi mbatin, "Apa jaman sekarang pengalaman kerja juga gak ngaruh ya??"
Mendekati batas waktu pendaftaran CPNS gelombang 2, saya masih belum berhasil mengumpulkan informasi formasi lamaran. Hanya ada beberapa instansi yang saya ketahui membuka formasi sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Itu pun cuma ada untuk 3 posisi saja. Pilihannya waktu itu hanya tersedia di 2 instansi kementerian.
Galau memilih formasi, akhirnya saya print lah itu pengumunan formasi CPNS, dan saya tunjukan ke mamas. Mamas hanya berkata,
Lah iya, koq rasanya saya nggak setega itu ngebohongi orang tua, dan terus berlari dari kesempatan. Akhirnya dengan segala drama dan upaya yang dikerahkan, disaat-saat mengirimkan dokumen lamaran, saya bergumam,
Mendekati batas waktu pendaftaran CPNS gelombang 2, saya masih belum berhasil mengumpulkan informasi formasi lamaran. Hanya ada beberapa instansi yang saya ketahui membuka formasi sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Itu pun cuma ada untuk 3 posisi saja. Pilihannya waktu itu hanya tersedia di 2 instansi kementerian.
Galau memilih formasi, akhirnya saya print lah itu pengumunan formasi CPNS, dan saya tunjukan ke mamas. Mamas hanya berkata,
"Kamu yakin, mau ngebohongin orang tua?", "Daftar aja dulu, kalau emang rezeki kamu, Insya Allah lulus koq.""DEG!"
Lah iya, koq rasanya saya nggak setega itu ngebohongi orang tua, dan terus berlari dari kesempatan. Akhirnya dengan segala drama dan upaya yang dikerahkan, disaat-saat mengirimkan dokumen lamaran, saya bergumam,
"Bismillahirrahmaanirrahiim... mau CPNS ataupun Jobstreet sebenernya sama saja. Kalau memang Allah sudah menentukan rezekimu ada dimana, nggak akan ketuker... ".Dan mantaplah saat itu saya melamar.
A few days later....
Tiba saatnya pengumuman administrasi.
Malam itu perasaan saya udah gak karuan. Mau berharap tapi takut sakit hati, lha tapi yaa koq, aku ngarep banget, buk. Sambil mantengin mesin cuci, saya dan mamas monitoring lewat internet di smartphone. Pengumuman hasil seleksi administrasi yang seharusnya 6 oktober, ternyata molor menjadi 7 oktober. Makin bikin deg-degan kayak nunggu hasil test pack.
Malam itu perasaan saya udah gak karuan. Mau berharap tapi takut sakit hati, lha tapi yaa koq, aku ngarep banget, buk. Sambil mantengin mesin cuci, saya dan mamas monitoring lewat internet di smartphone. Pengumuman hasil seleksi administrasi yang seharusnya 6 oktober, ternyata molor menjadi 7 oktober. Makin bikin deg-degan kayak nunggu hasil test pack.
Saya pun memberanikan diri untuk mendownload informasi peserta yang lulus dari halaman web CPNS.
.... terererereng...... *bgm ceritanyah*
Subhanallah, nama saya masuk dalam peserta yang lolos seleksi administrasi.
Seneng dong? Seneng lah. Dari sekian banyak surat lamaran yang saya sebar, yang memberi respon malah dari seleksi CPNS.
Alhamdulillah, satu tahap terlewati. Dengan lolosnya seleksi administrasi, entah mengapa di situ saya berpikir, "Apakah ini jalan saya selanjutnya?" . Kalau memang ini jalan saya, maka selanjutnya saya harus menyelesaikan semua tahap seleksi dengan yang sebaik-baiknya, tanpa menyerah.
.... terererereng...... *bgm ceritanyah*
Subhanallah, nama saya masuk dalam peserta yang lolos seleksi administrasi.
Seneng dong? Seneng lah. Dari sekian banyak surat lamaran yang saya sebar, yang memberi respon malah dari seleksi CPNS.
Alhamdulillah, satu tahap terlewati. Dengan lolosnya seleksi administrasi, entah mengapa di situ saya berpikir, "Apakah ini jalan saya selanjutnya?" . Kalau memang ini jalan saya, maka selanjutnya saya harus menyelesaikan semua tahap seleksi dengan yang sebaik-baiknya, tanpa menyerah.
Berita lolosnya saya dalam seleksi administrasi, diketahui seluruh keluarga. Bapak, Ibu, Adek, Mertua, Adek Ipar, tau bahwa saya lulus seleksi Administrasi. Adik saya yang sebelumnya ikut test SKD di tahap 1 pun, akhirnya memberi beberapa saran agar bisa lolos dalah seleksi kompetensi dasar.
Eits,tunggu dulu, berapa banyak yang menjadi saingan? Sedangkan untuk bisa masuk dalam tahap SKB, minimal skor ujian kita harus termasuk dalam 3x jumlah formasi peserta yang lulus dalam tahap SKD.
Bicara tentang Seleksi Kompetensi Dasar, ini adalah seleksi yang sangat horor untuk pelamar CPNS. Gimana nggak? Seleksi ini berhasil mengurangi jumlah pelamar hingga 90%, sebelum masuk ke tahap selanjutnya. Dalam seleksi SKD ini peserta harus mengerjakan 100 soal, dengan waktu 90 menit. Dan kalau salah satu syarat nilai tidak memenuhi, maka peserta langsung dinyatakan gugur dalam seleksi.
*ngook*
*ngook*
Nggak sedikit dari teman-teman sekantor lama yang juga mengikuti seleksi CPNS gagal dalam seleksi SKD. Berbagai cerita horor sudah saya dengar teman-teman yang mengikuti seleksi SKD duluan. Beruntung untuk intansi tempat saya mendaftar, selalu dapet jadwal paling belakangan. Jadi bisa dengerin dan belajar kisi-kisi soal dulu, bray. XD
Tapi jangan anggep, saya bisa dengan mudahnya belajar materi-materi untuk seleksi SKD yak. Begitu saya dapet cerita kisi-kisinya, saya bingung, karena buku-buku sejarah dan pelajaran, kita gak punya di rumah.
Ya Iya lah, saya dan mamas kan, pindah rumah. Buku mana yang kita bawa, sist? =__=
Nah, gara-gara minimnya buku-buku pengetahuan umum di rumah, mau gak mau, saya puter akal, harus mencari bacaan untuk belajar. Alhamdulillahnya, karena pernah jadi mahasiswa, saya masih kenal dengan sahabat lama, dengan memanfaatkan sahabat mahasiswa akhir, kita belajar!
Ya Iya lah, saya dan mamas kan, pindah rumah. Buku mana yang kita bawa, sist? =__=
Nah, gara-gara minimnya buku-buku pengetahuan umum di rumah, mau gak mau, saya puter akal, harus mencari bacaan untuk belajar. Alhamdulillahnya, karena pernah jadi mahasiswa, saya masih kenal dengan sahabat lama, dengan memanfaatkan sahabat mahasiswa akhir, kita belajar!
Yap! Saya bikin catetan dari membaca wikipedia! *dikemplangi dosen*
Saya membuat catatan rangkuman sejarah kemerdekaan Indonesia secara runut, dari masa penjajahan, pra kemerdekaan, pasca kemerdekaan, dari Wikipedia. Tujuannya yaa pastinya untuk mempermudah belajar, karena karakteristik soal seleksi CPNS itu sangat unik. Jauh berbeda dengan soal-soal UN. Soal-soal SKD seleksi CPNS, menuntut kita untuk berpikir logis, dan sistematis.
Akhir Oktober. akhirnya tiba saatnya seleksi SKD.
Sengaja berangkat dari rumah orang tua ke kantor BKN karena lokasinya yang lebih dekat, dan kebetulan dapat jadwal ujian sesi pertama. Alhamdulillah-nya juga, ujian berlangsung pada hari sabtu, sehingga nggak perlu izin cuti untuk ikut ujian. (takut tengsin kalau-kalau gagal ikut seleksi)
Ditengah-tengah resah menunggu ujian, saya sempat berkenalan dengan sesama peserta yang kebanyakan berasal dari perguruan tinggi negeri ternama.
GLEK!
Apalah saya ini yang cuma lulusan perguruan tinggi swasta, lulusnya telat pulak. Dateng, duduk, minder, karena rata-rata peserta datang dari daerah, datang bersama-teman-teman, dan saya cuma seorangan. Dewekan. :|
Ah, bodo amat lah, pokoknya saya kerjain sebisa saya!
GLEK!
Apalah saya ini yang cuma lulusan perguruan tinggi swasta, lulusnya telat pulak. Dateng, duduk, minder, karena rata-rata peserta datang dari daerah, datang bersama-teman-teman, dan saya cuma seorangan. Dewekan. :|
Ah, bodo amat lah, pokoknya saya kerjain sebisa saya!
Tepat pukul 8.00 ujian di mulai. Satu-persatu soal mulai terjawab. Ternyata beneran, ini soal test horor pisan!! Soalnya banyak menggunakan soal cerita, dengan jawaban yang sangat menjebak. Sampai di menit-menit terakhir, masih banyak soal yang belum terjawab.
Deg... deg... tersisa 2 detik, dan akhirnya saya meng-klik tombol selesai. Rasanya kayak abis ikut kuis Who Wants To Be A
Seketika itu juga score hasil akhir, langsung keluar. Antara percaya gak percaya, semuanya cepet banget. sambil gemetar, saya membandingkan dengan batas akhir nilai. ALHAMDULILLAH, SAYA LULUS !!!
Tapi rangkaian seleksi penerimaan CPNS belom berakhir. Masih ada beberapa tahap lagi untuk dilalui sebelum kita dinyatakan lulus dan diterima sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.
Intinya sih, dalam persiapan menghadapi ujian seleksi kompetensi dasar, hal yang harus dilakukan adalah belajar. Belajar yang benar-benar belajar, seolah-olah besok kita mau UMPTN. Pelajari tentang sejarah Indonesia, matematika dasar, dan pola soal-soal psikologi CPNS. Jangan lupa berdoa, sebelum test.
Nah, selanjutnya, drama Seleksi Kompetensi Bidang, akan saya share dipostingan yg lain. Stay tuned, dan jangan lupa komen di bawah kalau menurut kamu, postingan ini bermanfaat yaa :D
Sampai jumpa di postingan selanjutnya!
ABOUT THE AUTHOR
Anggun Fuji
A Wife | An Engineer | Love to talk about Home Decor, Lifestyle and Beauty Things (♥ω♥ )
Pengalaman SKB nya ditunggu mbak 😁😁
BalasHapussalam, postingannya bermanfaat. Terimakasih!
BalasHapusbagus bermanfaat, terimakasih!
BalasHapus