1 Juli, hari pertama pemberlakuan tarif progressif untuk kereta listrik "Commuter Line" atau yang biasa disebut "KRL AC" karena memang yang membedakan adalah fasilitas pendingin udara (AC) di dalam kereta dan kipas angin yang kadang nggak terasa. (tapi kipas angin di kereta ekonomi juga ada sih) pfft!
Siapa yang tidak antusias dengan sistem tarif progressif ini? Dengan tarif seperti ini yang bepergian dengan jarak stasiun dekat bisa membayar murah, begitu pula untuk yang jauh, hanya dikenakan tarif tertinggi flat. Apalagi dengan berlakunya sistem tiket elektronik,pengguna bisa menggunakan "kartu multitrip" untuk mempermudah perjalanan. Tidak perlu repot ataupun takut ketinggalan kereta karena mengantri di loket. tinggal "Tap in.... Tap out.. and go."
Pengalaman kemudahan menggunakan kartu multitrip KRL Commuter Line ini gue rasakan, ketika sedang terburu-buru, tinggal "Tap In", lalu dorong tripod, dan langsung berlari masuk ke dalam kereta, tanpa repot antri beli tiket di loket stasiun. Begitu juga saat keluar stasiun, "Tap Out.. and go.", nggak repot harus memasukan kartu ke dalam ticket gate.
Tiket Multi Trip Commuter Line |
Tiket Single Trip Commuter Line (versi merah) |
Lihat perarturan no. 7 |
Penumpang yang menggunakan tiket single trip, malah memasuki gate multi trip saat keluar stasiun.Padahal sistem keluar pada single trip berbeda dengan multi trip. Dimana pengguna single trip harus memasukan kartu ke dalam gate, sedangkan dengan kartu multi trip, penumpang cukup menempelkan kartu. Penumpang juga tidak sabar dan menerobos kolong tripod gate tanpa memasukan tiket single trip!!. Pantas saja, ternyata ini lah penyebab hilangnya 800 ribu tiket single trip, selama 1 minggu ini.
Selain itu, PT. KAI harus menepati janji untuk memenuhi infrastruktur dan keretanya. Kebutuhan kereta Commuter Line harus ditambah, agar kenyamanan penumpang tidak tergadaikan dengan murahnya harga tiket KRL. Petugas di lapangan harus tegas menerapkan tata tertib dalam kereta, harus berani menegur penumpang yang duduk di lantai kabin, harus berani untuk menegur penumpang yang membawa barang berlebih. Kalau yang saya lihat sih, untuk barang bawaan belum ada timbangan di setiap stasiun untuk mengukur berat barang bagasi penumpang. Tidak ada alasan baik itu seorang pedagang, atau yang mengaku orang kampung tidak mengetahui, setidaknya di stasiun, mereka harus memahami peraturan yang ada.
Ayo bersama-sama menjadi pengguna KRL yang lebih tertib!
ABOUT THE AUTHOR
semoga saja KRL bisa lebih baik ke depannya ya..
BalasHapus