Blackberry vs Android dan Pemaksaan Penggunaan Smartphone.

Edisi Curhat.....

Pemilihan smartphone bergantung pada usernya itu sendiri, apakah telepon genggam yang dia pilih itu sudah sesuai dengan kebutuhannya, gaya dan lifestylenya, juga kemampuannya. Pekembangan telepon genggam kini sangat cepat, ibarat sebuah mini portable PC yang dapat digunakan dimana saja kapan saja, mudah dan terjangkau. Namun pekembangan jenis-jenis smartphone ini kadang menciptakan konflik diantar penggunanya, contohnya Blackberry vs Android yang mulai memanas tahun ini.

Ponsel usungan RIM ini sebenarnya sudah menginvasi indonesia sejak tahun 2006, kala itu industri telekomunikasi baru saja akan meluncurkan layanan besutan perusahaan Kanada ini.

Sebagai masyarakat telekomunikasi, saya mengenal Blackberry service jauh sebelum layanan ini di lempar ke publik. Dengan berbagai studi, dan perbandingan, saya pun mendukung layanan ini, karena dapat memberikan layanan text murah kepada masyarakat.

Saya merasa gerah ketika teman-teman saya memaksa saya menggunakan ponsel RIM ini. Seolah-olah saya adalah orang yang tidak update dengan tidak berramai-ramai membelinya, lalu, Jika saya tidak memerlukannya, adakah alasan tepat yang dapat memaksa saya menggunakan blackberry?



"Pake bebe dong, biar bisa bebe em-an" ujar seorang teman
"Ngapain sih lo, pake android, gak keren tau?" ujar yang lain lagi.
"Beli android itu nggak pernah keren."


Kadang saya merasa geli dengan rekan-rekan yang berkata seperti itu, bahkan pada tahun saat ponsel 3G meledak di masyarakat, saya justru sudah lebih dulu membocorkan informasi kepada mereka, bahwa nanti akan ada layanan & perangkat yang memudahkan dalam berkirim pesan, bernama "Blackberry".

"Gue nggak keren?! Hello, gue udah keren jauh lebih duluan dari elo..." [gaya anak gahol]

Saya tidak mengerti kenapa rekan-rekan saya memaksa saya membeli perangkat itu, jelas-jelas perangkat itu mahal, dan saya belum memiliki kepentingan yang harus memaksa saya menggunakan blackberry. Itulah alasan saya tidak menggunakannya.


Alasan pertemanan? biar bebe em-an??
menurut saya, saya tidak terlalu membutuhkannya. Toh selama ini kita terhubung melalui banyak jejaring sosial, forum dan messengger, Is there any reason that force me to use blackberry?

teman yang lain berkomentar : "Elo belom pernah ngerasain bekerja dengan orang-orang yang menggunakan blackberry!"
Di Era Open Source masih pake yang ekslusif? toh pekerjaan saya dan anda itu sama, bekerja untuk orang yang sama. Mereka tidak pernah keberatan diminta untuk menggunakan software yang open source. Dan itu lebih baik.Is there any reason that force me to use blackberry?

teman yang lain berkomentar : "Be be itu simple dan cepat!"
Saya termasuk bukan orang yang senang dibatasi paket layanan, dengan android, saya bisa mendapatkan yang saya inginkan hanya dengan paket internet untuk modem HSDPA. Mudah dan ringkas kan?  Is there any reason that force me to use blackberry?

teman yang lain berkomentar : "Gue sih tuker-tukeran data mudah dengan bebe em."
Apakah messengger lain tidak bisa?! bisa koq. saya selalu tukar-menukar data melalui gtalk & Y!M. bahkan dengan Push Mail. Is there any reason that force me to use blackberry?

Jika saya adalah mahasiswa IT, boleh dong penasaran sama OS yang satu ini dan mengembangkannya...  Is there any reason that force me to use blackberry?


Jika saya masih memiliki jiwa nasionalisme, dan mendukung gerakan Open Source untuk menggertak RIM, agar mau mendirikan data center nya di Indonesia. Is there any reason that force me to use blackberry?

Sebenarnya tidak perlu ada perang, perdebatan atapun pemaksaan agar orang tersebut memilih smartphone yang dia butuhkan. Setiap orang memiliki selera dan kebutuhan masing-masing dalam memilih smartphone-nya,  Mengapa harus ada pemaksaan? intinya....



"Untukmu Smartphone-mu dan Untukmu Smartphone-ku"


gunakanlah sebaik dan semanfaat mungkin. ;)